Pages

Jumat, 28 September 2012

Pembunuh Dua Bocah Dibekuk

Fauzan, saat diperiksa di Mapolsek Sukarame Palembang, kemarin. Tersangka tertangkap di Bandar Lampung setelah buron.

PALEMBANG– Zahumar Alatas alias Fauzan, 32, tersangka pembunuhan dua bersaudara Mayang Dianti, 11, dan Rezi Triansyah, 3, ditangkap aparat Polsek Sukarame Palembang di Bandar Lampung, kemarin.

Keberhasilan penangkapan tersangka pembunuhan berkat pengembangan informasi dari keluarga korban. Setelah mendapatkan petunjuk yang cukup, petugas Polsek Sukarame bergerak menuju Lampung tempat tersangka melarikan diri. Benar saja, setelah menyusuri beberapa tempat yang kemungkinan besar dituju tersangka, petugas mendapati tersangka dalam kondisi kebingungan di Lorong Darussalam, sekitar terminal Rajabasa, Kecamatan Kedaton, Lampung.

“Tidak ada perlawanan dari tersangka pada saat ditangkap. Meski tampak kebingungan tapi untuk kejiwaan tidak ada masalah,dia baik-baik saja.Namun sementara ini kami belum temukan adanya unsur (pembunuhan) terencana. Mengenai motifnya apakah korban dendam dan khilaf semua akan didalami melalui penyelidikan lebih lanjut,”ujar Kapolsek Sukarame Kompol Imam Tarmudi SIK,tadi malam.

Imam mengatakan, sementara ini tersangka dikenakan pasal 338 dan 365 KUHP. Namun jika hasil pemeriksaan memenuhi unsur adanya pembunuhan berencana, maka pasal yang dikenakan berbeda. “Berdasarkan BAP sementara, pelaku sendirian dalam melakukan tindakan (pembunuhan) itu. Untuk barang bukti kami akan kembali menyisir tempat kejadian perkara (TKP) karena menurut tersangka alat yang digunakan untuk membunuh korban adalah pecahan beling yang belum sempat kami temukan,” ungkapnya.

Sedangkan saat tiba di Palembang, tersangka terlihat ketakutan mengetahui banyak media yang menunggunya. Di hadapan media, Fauzan menceritakan, alasan membunuh dua keponakannya karena khilaf. Bahkan sebelum melakukan tindakan keji tersebut, Fauzan mengaku mendapat bisikan makhluk gaib yang memerintahkannya untuk membunuh kedua kakak adik tersebut.

 “Saya tidak sengaja membunuh. Ada roh halus di pohon bambu yang berbisik kepada saya untuk menarik Dianti dan mencekiknya sampai tewas. Lalu Rezi memukul kepala saya sambil berkata om-om jangan om.Perasaan saya gelap, saya menoleh ke Rezi. Penglihatan saya kepalanya botak dan badannya hitam. Karena takut saya pukul dia dan tutup matanya dengan baju korban (Rezi).Kemudian melihat ada pecahan beling saya pakai untuk membunuh Rezi,” ungkap tersangka.

Fauzan mengaku, tidak ada niatnya menyakiti bahkan sampai menghabisi nyawa keponakannya tersebut. Pada Jumat (21/9), sekitar pukul 12.00 WIB dirinya bertemu dengan kedua korban yang mengendarai sepeda motor. Lantas dia menghentikan korban dan minta diantarkan ke rumah. Namun belum sampai di rumah, ketika berada di TKP, pelaku menyeret korban ke pinggir jalan dan menghabisi nyawa kedua korban.

“Saya tidak ambil apa-apa, setelah saya membunuh mereka motor saya titipkan kepada teman Erland. Paginya pukul 06.00 WIB hari Sabtu (22/9) saya mendapatkan telepon dari Alex yang juga masih keluarga, bahwa korban tidak pulang ke rumah. Baru saya sadar telah membunuh mereka. Jadi saya SMS kepada Erland, motor itu jangan kau pakai kalau tidak mau terlibat. Terserah kau mau jual atau apa karena saya sudah membunuh orang dan rencananya mau lari ke dusun di Teluk Lais,” katanya.

Setelah kejadian, tersangka mengaku setiap tidur selalu dibayangi wajah kedua keponakannya sembari memukul kepalanya. Bayangan korban yang mendatanginya itu membuat Fauzan terbersit untuk menyerahkan diri kepada polis.

“Setelah kejadian itu saya bingung dan langsung naik mobil ke Sekayu-Palembang PP. Rencana mau kembali ke dusun, tapi takut ketangkep. Setelah itu aku diajak om Rudi cari kerja di Lampung.Aku berangkat ke Lampung. Kalau ingat kejadian itu saya sedih terbayang anak,”pungkasnya. muhammad moeslim  

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar