Pages

Rabu, 19 September 2012

OPTIMISME MEMBARA

Image

Tim sepak bola Sumut berlatih di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumai, Riau, baru-baru ini. Pelatih Rudi Saari mengaku optimistis skuadnya mampu mengatasi Kalimantan Timur dalam final sepak bola PON XVIII/2012 hari ini, sekaligus mempersembahkan medali emas.

MEDAN – Optimisme merasuki skuad tim sepak bola Sumatera Utara (Sumut) menjelang bentrok dengan Kalimantan Timur (Kaltim) dalam final Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 di Rumbai, Riau, hari ini (19/9). Pelatih Tim Sumut Rudi Saari mengungkapkan, kesiapan anak asuhnya untuk merebut medali emas tidak diragukan lagi. Tekad mereka hanya satu,yakni mengulangi sukses tim Sumut merebut emas pada PON XII/1989 di Jakarta.

Saat itu, tim Sumut yang diperkuat Abdul Rahman Gurning mengecundangi tim favorit juara Jawa Timur 2-1. Sekadar diketahui, sukses menapakkan kaki di final kali ini memiliki kemiripan dengan proses tim Sumut di PON XII/1989.Tim Sumut berlaga bukan sebagai tim unggulan, bahkan dipandang sebelah mata.Namun, Benny Setiawan dkk suksesmembalikkan keadaan. Papua sebagai tim favorit dibantai 2-0.

Dia sangat mewaspadai kemungkinan skuad asuhannya bakal mengalami kondisi antiklimaks, lantaran di partai semifinal menghadapi Papua, Senin (17/9) lalu. Ini menjadi pertandingan yang menguras tenaga dan pertandingan terbaik sejauh ini. Makanya, kemarin dia sengaja membuat suasana rileks agar pemain enjoy. “Kami juga memotivasi pemain agar tidak jadi overconfidence menghadapi partai final. Tadi (kemarin) kami cuma latihan recovery,saya suruh berendam di kolam untuk peregangan otot.

Sore istirahat, pemanasan besok pagi (hari ini),”imbuhnya. Manajer Tim Sumut Kamaluddin Harahap menilai menapakkan kaki di final merupakan perjuangan yang luar biasa.“ Dua tahun lalu anak-anak ini merasakan sakit dengan tidur dan makan di tempat seadanya. Tapi, kali ini mereka berhasil lolos ke final.Semoga kita juga berhasil meraih medali emas nantinya, ”harapnya. Partai final yang mempertemukan Sumut dengan Kaltim merupakan masa yang sudah lama ditunggu masyarakat Sumut.

“ Semoga harapan dan doa masyarakat Sumut tercapai,” pungkasnya. Lolosnya tim sepak bola Sumut ke final PON XVIII/2012 Riau mendapat apresiasi dari berbagai pihak yang diharapkan menjadi momentum bangkitnya olahraga si kulit bundar di provinsi ini. Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut Gus Irawan Pasaribu sangat bersyukur dengan pencapaian ini. “Kami berkeyakinan ini menjadi momentum kebangkitan sepak bola Sumut.

Medali emas sepakbola harus kita rengkuh. Meskipun situasinya di awal kurang baik, dana terseok-seok, tapi anak-anak bisa tampil maksimal sampai saat ini,”katanya. Menurut dia, prestasi tim PON yang dibentuk PSSI Sumut ini menjadi oase di saat prestasi PSMS dan klub lain di Sumut tengah menukik. Apalagi jika melihat PON sebelumnya, tim sepak bola Sumut malah tidak masuk fase penyisihan grup.

“Kalau dilihat yang lalu,kita tak lolos.Meski situasi sulit, PSSI Sumut dan manajer tim ini, Kamaluddin Harahap punya semangat yang tidak bisa dilupakan untuk membuat sepak bola Sumut berjaya,” beber Gus yang tengah berada di Riau untuk memantau langsung kesiapan atlet Sumut. Laga melawan Kaltim hari ini akan menjadi sejarah baru olahraga Sumut.Sepa kbola Sumut akan kembali pada kejayaan, seperti di masa lalu.

Apalagi sepak bola merupakan olahraga yang memiliki penggemar paling banyak di seluruh dunia. Tentu saja, medali emas sepak bola cukup bergengsi. Gus sudah mendengar bahwa ribuan suporter Sumut akan hadir di laga tersebut. “Dukungan penuh masyarakat Sumut tentu menjadi motivasi tambahan bagi pemain. Kami sangat mengapresiasi suporter sepakbola yang terus menerus memberikan dukungan di Riau. Makanya, kami yakin medali emas bukan hal muluk- muluk untuk digenggam anak-anak, besok (hari ini),” tukasnya.

Gus menilai peluang Sumut dan Kaltim sama kuat.Apalagi Pelatih Kaltim Rudy William Keltjes yang merupakan mantan pelatih PSMS sangat memahami pola permainan tim asal Sumut. “Ini menjadi modal awal yang baik.Pelatih (Rudi Saari) pasti tahu apa yang harus dilakukan. Dari pengalaman bertanding melawan Papua di semifinal, anak-anak bermain tenang, solid dan semangat tinggi. Kami berharap doa masyarakat Sumut agar medali emas bisa diraih, ”pungkasnya.

Dukungan dari suporter bagi tim sepakbola Sumut yang akan bertanding di final melawan Kaltim dipastikan akan bertambah. Setelah klub suporter Smeck Holigan datang sebagai pemain ke-12, warga perantau dan mahasiswa asal Sumut yang menimba ilmu di Pekanbaru dipastikan akan memenuhi Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai,hari ini. Ketua Kontingen Sumut Jhon Ismadi Lubis memastikan bahwa mahasiswa dan warga Sumut yang merantau ke Pekanbaru menyatakan dukungan bagi tim asuhan Rudi Saari itu.

“Suporter Smeck Holigan sudah datang dari Medan sejak saat babak enam besar melawan Jateng dan mereka terus mendampingi tim sampai final,” ungkapnya. Dukungan tak sampai di situ,perwakilan Persatuan Masyarakat Sumut yang merantau di Riau sudah menemui Jhon untuk mendukung tim Sumut. Mereka berjanji akan mengumpulkan lagi masyarakat asal Sumut. Dukungan juga mengalir dari masyarakat Riau.

Sumut sebagai satu-satunya wakil dari Pulau Sumatera tentu akan menjadi pertimbangan pilihan masyarakat Riau untuk menyuarakan spirit dari tribun penonton kepada tim Sumut. “Media di sini, menyerukan dukungan bagi kita karena Sumut satu-satunya wakil dari Pulau Sumatera di cabor sepak bola,”tuturnya. Soal bonus bagi Hardiantono dkk,Jhon mengaku belum mengetahuinya.

Mungkin baru akan diketahui saat Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumut Gatot Pujo Nogroho dan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Nurdin Lubis datang untuk melihat pertandingan final. Plt Ketua Suporter PSMS Medan,PSMS Medan Fans Club (PFC) HendraMSihalohomengatakan, kendati pihaknya tidak mengirimkan suporter di partai final tersebut, dia berharap pasca-PON,manajemen PSMS nantinya akan mengakomodasi pemain-pemain tersebut sebagai skuad PSMS.”Bagus-bagus bibitnya, minimal 30% harus jadi pemain PSMS untuk musim depan,”ungkapnya. haris dasril

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar