Pages

Selasa, 02 Oktober 2012

Palembang Pasar Narkoba Terbesar

Image

PALEMBANG – Palembang kini menjadi pasar terbesar peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) di Sumatera. Sementara di Indonesia, Palembang merupakan pasar narkoba terbesar keempat.


“Dari data yang kami miliki urutan pertama pasar narkoba DKI Jakarta, kedua Surabaya, ketiga Bali dan keempat Palembang,” kata Kepala Satuan Reserse (Satres) Narkoba Kepolisian Resor (Polres) Palembang, Kompol FX Irwan Ariyanto saat melakukan gelar hasil operasi anti narkotika (ops antik) di halaman Polresta Palembang kemarin. Sebelumnya dalam jalur distribusi narkoba,Palembang hanya menjadi tempat persinggahan. Namun,kini seiring makin banyaknya pelaku pengedar dan bandar,posisinya bergeser menjadi pasar utama narkoba di wilayah Sumatera.

“Dengan posisi ini artinya kerja kami ke depan harus lebih keras lagi menyikapi hal tersebut,” tukasnya. Menurutnya, peredaran narkoba yang masuk ke Palembang tidak bisa ditebak dan dengan modus berbeda-beda pula.Beberapa kali polisi mencoba mencegah masuknya narkoba melalui jalur darat namun hasilnya nihil. “Modus mereka berbedabeda dan akses jalurnya pun selalu berubah-ubah.Memang bisnis narkoba sangat mengiurkan seorang kurir saja diupah Rp500.000 hingga Rp5 juta. Faktor ekonomi memang sangat mempengaruhi di dalam peredaran tersebut,”paparnya.

Lebih lanjut Irwan menjelaskan konsumen penikmat narkoba di Palembang sangat besar. Data Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumsel mencatat, pengguna narkoba di Sumsel tahun 2010-2011 terdata ada 811 kasus. Kemudian untuk kabupaten Musi Rawas terdapat 259 kasus,dan Prabumulih ada 56 kasus.Datanya pun bervariasi, misalnya 1.050 kasus narkoba pada tahun 2011 dan 1.438 tersangka yang positif pengguna tertangkap oleh petugas.Total jumlah pendudukSumseltidakkurangdari 7,4 juta jiwa.

Dari jumlah ini sekitar 5,5 juta jiwa merupakan penduduk usia produktif yang berpeluang terkena pengaruh narkotika. Sekitar 1,9% atau lebih kurang 100.000 di antaranya disinyalir terlibat dengan barang haram itu. Sementara itu dari hasil operasi yang digelar selama 20 hari dari 10 – 30 September 2012, Polresta Palembang berhasil mengamankan 3.421 butir ekstasi, 2,4 ons sabu-sabu dan 1,4 kilogram (kg) daun ganja.Total nilainya mencapai Rp 2 miliar.

Selain itu polisi juga berhasil menangkap 52 tersangka, empat di antaranya merupakan bandar besar yang sudah menjadi target operasi (T0) polisi. Mereka yakni, Ariyansyah Berta alias Ari, 24,warga Jalan Mandi Api, Kompleks RSS Srijaya Kelurahan Srijaya, Kelurahan Alang- Alang Lebar, yang ditangkap Senin (10/9) sekitar pukul 08.00 WIB di kediamannya dengan 16 paket sabu dan sebuah timbangan digital. Kemudian Welly Ageply, 30, jaga malam Perum Residen Escool warga Perindustrian I, Kompleks Patra III, No AM VI, RT 45, Kelurahan Sukarame, ditangkap Selasa (11/9) sekitar pukul 15.30 WIB di Jalan Sei Hitam,Lorong Family 1,RT 3/6, kelurahan Siring Agung,Kecamatan Ilir Barat I, dengan dengan 3 paket besar sabu 5 gram.

Lalu Angga Saputra alias Abdulah ,23 warga Jalan Lintas Timur, No 76, Kampung III,Desa Tanjung Gelam,Kecamatan Indralaya, Kecamatan Ogan Ilir, ditangkap Rabu (18/9) sekitar pukul 20.00 WIB,di Jalan KH A Dahlan di Parkiran Rumah Makan Siang Malam Ilir Barat I, dengan 2.000 butir ekstasi.Terakhir Zulkifli alias Agus, 25 warga Jalan Ali Gatmir, Lorong Masawa Darat, No 361 RT 9/4,Kelurahan 13 Ilir, Kecamatan IT I, ditangkap Kamis (20/9) sekitar pukul 12.00 WIB, di rumahnya, dengan 7 paket sabu 20,11 gram dan 2 butir ekstasi berat 0,73 gram.

“Bandar yang terakhir kami tangkap adalah Zulkifli alias Agus di rumahnya. Dari hasil penangkapan ada kenaikan dari tahun kemarin (2011) hanya berjumlah 25 kasus dan 25 tersangka,” jelas Kompol Irwan. Sedangkan jika dibagi berdasarkan jenis kelemain, dari 52 tersangka yang ditangkap 49 merupakan laki – laki dan tiga perempuan. Usai menggelar kasus penangkapan ini, barang bukti segera akan dimusnahkan.

“Walaupun Ops antik selesai, untuk menekan dan memberantas peredaran narkoba, kami akan terus melakukan razia secara intens,” pungkas mantan Kapolsekta Sukarami ini. Kepala Polresta Palembang Kombes Pol Sabarudin Ginting berharap dengan makin memprihatinkannya peredaran narkoba, masyarakat dapat membantu polisi dalam memberantasnya.

“ Peran masyarakat untuk memberantas jaringan narkotika di Palembang sangat penting untuk kami. Bahaya narkoba seharusnya lebih disadari lagi oleh masyarakat. Betapa bahayanya barang haram itu,”tegas Ginting. muhammad moeslim

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar