Pages

Kamis, 11 Oktober 2012

Gaet Deddy Mizwar, Aher Pede Lawan Dede

Image

BANDUNG– Calon incumbent Ahmad Heryawan (Aher) dinilai semakin percaya diri menghadapi Dede Yusuf yang maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2013.

Dengan diduetkan bersama aktor senior Deddy Mizwar, Heryawan yang juga Gubernur Jabar ini yakin bersaing dengan Dede Yusuf.Namun, keberanian itu harus diimbangi kinerja mesin partai politik pengusung, karena pemeran film Naga Bonar itu belum tentu mampu mengalahkan popularitas dan elektabilitas Dede Yusuf yang kini masih menjabat Wakil Gubernur Jabar.

Sebagaimana diketahui, Dede Yusuf diusung Partai Demokrat. Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi mengatakan, meski Deddy Mizwar dan Dede Yusuf sama-sama artis yang berpolitik, tapi ada beberapa hal yang membedakannya terutama dari sisi elektabilitas. ”Kalau soal popularitas, mungkin semua orang juga kenal Deddy,” ujarnya, kemarin.

Menurut dia, popularitas Deddy Mizwar tidak terlalu melekat di kalangan generasi muda. ”Kinerja partai pengusung ini harus mampu mengantarkan Ahmad Heryawan- Deddy Mizwar ke putaran kedua. Kalau mampu, paling tidak masih berpeluang menang,”ucapnya.

Incumbent Ahmad Heryawan mengaku intensif berkomunikasi dengan Deddy Mizwar untuk kepentingan Pilgub Jabar. ”Demokrasi itu kan persaingan juga,maka saya ikhtiar saja,” katanya seusai Rapat Sinergitas Lembaga Penyiaran di Kantor Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jabar,Jalan Malabar,Kota Bandung.

Dari sederet nama artis politisi yang diisukan mendampingi Heryawan seperti Rieke Diah Pitaloka,Primus Yustisio, dan Desy Ratnasari, nama Deddy Mizwar merupakan orang yang paling sering berkomunikasi. ”Pin BlackBerry saya, ya saya kasih juga ke Deddy Mizwar untuk melancarkan komunikasi,”ucapnya.

Pengumuman resmi dari partai pengusung Heryawan yakni PKS soal Deddy Mizwar sebagai calon wakil gubernur akan dilakukan secepatnya sebelum masa pendaftaran cagub/ cawagub di KPU dibuka. ”Yang pasti sebelum 4 November,” kata Heryawan.

Menanggapi Sekda Jabar Lex Laksamana yang dibidik tim pemenangan Dede Yusuf, Macan Center, sebagai salah satu kandidat pendamping Dede, Heryawan yakin kinerja birokrasi di Pemprov Jabar tidak terganggu. Sebab,Lex Laksamana dipastikan sudah purnatugas sebelum jadwal pendaftaran pasangan cagub/cawagub di KPU Jabar pada 4 November mendatang.

”Pak Lex pensiun pada 1 November, karena usianya sudah menginjak 60 tahun. Jadi kalaupun Pak Lex menjadi cawagub, tidak akan mengganggu birokrasi,”ungkap Heryawan. Akan tetapi, dia mengaku belum mendapat keterangan dari Lex secara langsung, apakah benar-benar akan maju atau tidak di Pilgub Jabar. ”Kan baru ramai di media.Jadi, kita tunggu saja,”imbuhnya.

Tidak Gugat

Sementara itu pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Independen Dedeng Yusuf Maolani-Maman Daning menyatakan tidak akan menggugat KPU Jabar. Pasangan ini tidak lolos proses verifikasi awal penyerahan berkas dukungan bakal calon perseorangan.Sebanyak 607.856 bukti dukungan dianggap tidak sah.”Sementara jumlah dukungan minimal 3% dari jumlah penduduk Jabar yang telah ditetapkan KPU 1.474.614 dukungan,” ungkap Dedeng di Rumah Makan Bumbu Desa,Jalan Laswi Bandung,kemarin.

Namun, lanjut dia,kegagalan itu tidak membuat dirinya termasuk Maman kecewa. Sebab, dia mengaku menyadari bahwa banyak kesalahan yang terjadi dalam berkas yang diserahkan kepada KPU. ”Kami tidak kecewa.Apalagi mengajukan gugatan ke KPU, itu sama sekali tidak terpikirkan.Justru saya merasa kaget, perolehan dukungan sebanyak ini sungguh di luar dugaan buat kami,” ujar Dedeng.

Dia mengaku memperoleh dukungan sebanyak itu hampir semuanya dari masyarakat pedesaan. Kapasitasnya sebagai pejabat Pemprov Jabar di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, membuatnya mudah untuk menjangkau lapisan masyarakat tersebut untuk memperoleh dukungan politik.

Namun, Dedeng berharap agar pendukung sebanyak itu tidak sia-sia. Pasalnya, masyarakat mau mendukungnya karena tertarik dengan program pembangunan desa sebagai penopang pembangunan Jawa Barat.

Maka, dia berharap gubernur- wakil gubernur yang terpilih nanti, jangan sampai menyianyiakan kehendak lapisan masyarakat desa tersebut. Desa,menurutnya, harus menjadi titik awal pertumbuhan pembangunan di Provinsi Jawa Barat. atep abdillah kurniawan

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar