Pages

Kamis, 18 Oktober 2012

Wagub Jabar : Embung di Kuningan Patut Dicontoh

KUNINGAN– Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf memuji keberadaan embung di Kabupaten Kuningan yang jumlahnya cukup banyak sehingga patut dicontoh oleh daerah lain.

Dia menyebutkan, Kuningan adalah kabupaten yang memiliki embung paling banyak di Jawa Barat, sehingga tak heran pertaniannya tergolong maju dan berhasil. Hal tersebut diungkapkan Dede saat beristirahat di Embung Cikalapa, Desa Kedungagung, Kecamatan Kertawangunan, Kabupaten Kuningan, usai bersepeda santai bersama para pejabat provinsi dan kota/ kabupaten se-Jawa Barat peserta Porpemda,kemarin.


“Saya melihat Kuningan memiliki lebih dari 50 embung buatan dan yang terbanyak di Jawa Barat. Ini perlu dicontoh oleh daerah lain, karena akan lebih baik membuat banyak embung daripada membuat waduk yang membutuhkan dana hingga triliunan rupiah,” ujar Dede. Kehadiran para pejabat pemerintah dari seluruh kota /kabupaten se-Jawa Barat pada kegiatan sepeda santai tersebut, kata Dede, harus dimanfaatkan untuk mempelajari upaya yang telah dibangun Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam hal memperbanyak pembangunan embung.Bahkan Dede berencana menjadikan kegiatan sepeda santai seperti ini menjadi agenda rutin tanpa harus menunggu pelaksanaan porpemda.

“Kegiatan sepeda santai seperti ini perlu diagendakan rutin, namun tempatnya bergilir di setiap kota/kabupaten yang harus diikuti oleh para kepala daerah dan pejabat terkait. Nanti tuan rumah mengarahkan peserta sepeda santai ke daerah wisata sambil memperlihatkan kemajuan pembangunan daerahnya,” kata Dede. Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Alam dan Pertambangan (SDAP) Kabupaten Kuningan Kukuh T Malik mengungkapkan, Kabupaten Kuningan memiliki 99 embung dan setu yang 53 di antaranya adalah buatan. Selama musim kemarau ini, sekitar 65% embung di antaranya masih berfungsi untuk mengairi areal persawahan.

“Tidak dipungkiri, akibat kemarau menyebabkan volume air mengalami penurunan dibanding sebelumnya. Namun, sebagian besar masih bagus dan airnya masih mencukupi untuk mengairi areal pertanian di sekitarnya,” ungkap Kukuh. Sebagian besar embung yang masih berfungsi tersebut, kata Kukuh, adalah yang berlokasi di sekitar kawasan Gunung Ciremai, seperti di Kecamatan Kramatmulya, Jalaksana, Kuningan, Cilimus, Mandirancan, Pasawahan, dan Kadugede serta daerah yang memiliki sumber mata air sendiri.

Tak heran, di sepanjang jalan sekitar kawasan tersebut masih terlihat hamparan areal persawahan yang masih hijau dan subur. Meski demikian, Kukuh mengakui,kemarau telah menyebabkan sekitar 500 hektare sawah di Kabupaten Kuningan mengalami kekeringan dan 300 hektare di antaranya mengalami puso atau gagal panen.

Namun, menurut Kukuh, dari 300 hektare sawah puso tersebut ditemukan di antaranya merupakan daerah yang bukan direkomendasikan sebagai lahan pertanian karena berada di lokasi yang jauh dari jangkauan saluran irigasi. mohamad taufik

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar