Tiga motor dibakar ketika
bentrok dua kelompok suporter saat berjalannya pertandingan
persahabatan antara Sriwijaya FC dan PS Bank Sumsel di Stadion Gelora
Sriwijaya Jakabaring kemarin. Akibat kejadian ini pertandingan
dihentikan pihak penyelenggara.
PALEMBANG – Bentrok dua kelompok suporter
Sriwijaya FC (SFC) terjadi lagi saat laga uji coba antara SFC dengan PS
Bank Sumsel di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, sekitar
pukul 16.00 WIB kemarin. Akibat peristiwa ini, tiga sepeda motor hangus
terbakar dan puluhan lainnya rusak parah. Dari tempat kejadian, polisi
mengamankan delapan penonton yang diduga sebagai pemicu kejadian.Mereka
kemudian dibawa ke Polresta Palembang untuk dimintai keterangan.
Dari
informasi yang berhasil dihimpun SINDO, keributan terjadi beberapa saat
setelah wasit meniupkan peluit tanda dimulainya pertandingan.Konon
kabarnya kejadian berawal saat Edo, salah seorang suporter kelompok
Sriwijaya Mania Sumsel (SMS) Korwil Plaju, melintas di luar tribun utara
stadion tiba-tiba dihadang sekelompok orang saat hendak membeli rokok.
Tanpa
sebab, Edo menjadi bulan-bulanan sekelompok orang tak dikenal yang
memukul dan memaksanya melepaskan kaos yang dikenakan dan kemudian
dibakar. Beruntung Edo berhasil menyelamatkan diri dan mengadukan
peritiwa tersebut kepada rekannya sesama anggota SMS yang berada di
tribun selatan stadion. “Aku disuruh beli rokok, dak tahu dihadang uwong
rame pake baju bebas ado jugo yang pake baju hijau (Singa Mania).
Dio
ngomong, siapo yang suruh kau pake baju kuning ini. Mereka ngeroyok aku
ado yang beset pake pisau dan baju aku di rampasnyo dan dibakar,”
katanya kepada SINDO saat ditemui di Mapolresta Palembang kemarin.
Mendapati rekannya dianiaya, sesama anggota kelompok SMS secara spontan
berhamburan keluar dan menuju tempat kejadian untuk melakukan pembalasan
sehingga terjadilah bentrok diantara kedua kelompok yang berakhir
dengan saling serang, kejar dan lempar. Di tengah keributan itu tidak
diketahui pasti siapa yang pertama kali memulai.
Tiba-tiba dua
unit sepeda motor yang terparkir di lokasi bentrok dibakar massa.Tidak
lama kemudian satu motor lagi yang parkir tribun selatan stadion dibakar
orang tidak dikenal. Ironisnya, ketiga motor tersebut bukan milik
anggota kedua kelompok yang bertikai, melainkan milik penonton umum yang
sengaja datang menyaksikan tim kebanggaannya melakukan pertandingan uji
coba. Untuk menghindari bentrokan lebih besar, Kapolresta Palembang,
Kombes Pol Sabaruddin Ginting menghentikan pertandingan yang sedang
berlangsung.
Akibatnya, pertandingan uji coba antara SFC melawan
PS Bank Sumsel yang rencannya berjalan dua babak terhenti di babak
pertama dengan skor 6-0. “Saya sesalkan kejadian seperti ini karena
bentrok diantara kedua kelompok suporter terus berulang, baik itu
dipertandingan SFC atau pun tidak ada pertandingan. Jika terus terjadi
pertikaian seperti ini bisa saja pertandingan tanpa penonton kami
terapkan,”kata Ginting. Atas kejadian tersebut polisi mengamankan tiga
orang yang disinyalir menjadi penyebab bentrok.
“Ketiga pelaku
telah diamankan. Saat itu saya lihat ada dua orang menggunakan senjata
tajam mengejar satu orang.Mereka kemudian saya kejar dan langsung
menangkapnya. Satu orang dicurigai sebagai pembakar motor, sedangkan dua
orang lagi hendak menusuk pelaku yang diduga sebagai pembakar motor.
Mereka akan kami periksa untuk mendapatkan keterangan mengenai siapa
sebenarnya menjadi dalang dari semua bentrok yang terjadi hari ini
(kemarin) dan juga pembakaran motor,”pungkasnya.
Terpisah,
Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainuddin mengaku kecewa dengan
bentrok tersebut. “Seharusnya suporter memberikan dukungan kepada klub.
Kenapa harus bentrok dan berkelahi terus.Kami manajemen sudah pusing
mencari pemain ditambah urusan yang tidak pernah selesai seperti ini,”
ucapnya.
Sementara saat SINDO ke Mapolresta Palembang, terdapat
delapan remaja diamankan yang disinyalir menjadi penyebab bentrok. “Saya
tidak tahu apa-apa,lihat ada bentrok saya kabur. Tiba-tiba saya
ditangkap dan dibawa kesini (Polresta),”kata Dian,anggota Singa Mania.
muhammad moeslim/ yopie cipta raharja
0 komentar:
Posting Komentar