BANDUNG– Calon incumbent Ahmad Heryawan (Aher) dinilai semakin percaya
diri menghadapi Dede Yusuf yang maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub)
Jawa Barat 2013.
Dengan diduetkan bersama aktor
senior Deddy Mizwar, Heryawan yang juga Gubernur Jabar ini yakin
bersaing dengan Dede Yusuf.Namun, keberanian itu harus diimbangi kinerja
mesin partai politik pengusung, karena pemeran film Naga Bonar itu
belum tentu mampu mengalahkan popularitas dan elektabilitas Dede Yusuf
yang kini masih menjabat Wakil Gubernur Jabar.
Sebagaimana
diketahui, Dede Yusuf diusung Partai Demokrat. Pengamat politik dari
Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi mengatakan, meski Deddy Mizwar
dan Dede Yusuf sama-sama artis yang berpolitik, tapi ada beberapa hal
yang membedakannya terutama dari sisi elektabilitas. ”Kalau soal
popularitas, mungkin semua orang juga kenal Deddy,” ujarnya, kemarin.
Menurut
dia, popularitas Deddy Mizwar tidak terlalu melekat di kalangan
generasi muda. ”Kinerja partai pengusung ini harus mampu mengantarkan
Ahmad Heryawan- Deddy Mizwar ke putaran kedua. Kalau mampu, paling tidak
masih berpeluang menang,”ucapnya.
Incumbent Ahmad Heryawan
mengaku intensif berkomunikasi dengan Deddy Mizwar untuk kepentingan
Pilgub Jabar. ”Demokrasi itu kan persaingan juga,maka saya ikhtiar
saja,” katanya seusai Rapat Sinergitas Lembaga Penyiaran di Kantor
Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jabar,Jalan Malabar,Kota
Bandung.
Dari sederet nama artis politisi yang diisukan
mendampingi Heryawan seperti Rieke Diah Pitaloka,Primus Yustisio, dan
Desy Ratnasari, nama Deddy Mizwar merupakan orang yang paling sering
berkomunikasi. ”Pin BlackBerry saya, ya saya kasih juga ke Deddy Mizwar
untuk melancarkan komunikasi,”ucapnya.
Pengumuman resmi dari
partai pengusung Heryawan yakni PKS soal Deddy Mizwar sebagai calon
wakil gubernur akan dilakukan secepatnya sebelum masa pendaftaran cagub/
cawagub di KPU dibuka. ”Yang pasti sebelum 4 November,” kata Heryawan.
Menanggapi
Sekda Jabar Lex Laksamana yang dibidik tim pemenangan Dede Yusuf, Macan
Center, sebagai salah satu kandidat pendamping Dede, Heryawan yakin
kinerja birokrasi di Pemprov Jabar tidak terganggu. Sebab,Lex Laksamana
dipastikan sudah purnatugas sebelum jadwal pendaftaran pasangan
cagub/cawagub di KPU Jabar pada 4 November mendatang.
”Pak Lex
pensiun pada 1 November, karena usianya sudah menginjak 60 tahun. Jadi
kalaupun Pak Lex menjadi cawagub, tidak akan mengganggu
birokrasi,”ungkap Heryawan. Akan tetapi, dia mengaku belum mendapat
keterangan dari Lex secara langsung, apakah benar-benar akan maju atau
tidak di Pilgub Jabar. ”Kan baru ramai di media.Jadi, kita tunggu
saja,”imbuhnya.
Tidak Gugat
Sementara
itu pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Independen
Dedeng Yusuf Maolani-Maman Daning menyatakan tidak akan menggugat KPU
Jabar. Pasangan ini tidak lolos proses verifikasi awal penyerahan berkas
dukungan bakal calon perseorangan.Sebanyak 607.856 bukti dukungan
dianggap tidak sah.”Sementara jumlah dukungan minimal 3% dari jumlah
penduduk Jabar yang telah ditetapkan KPU 1.474.614 dukungan,” ungkap
Dedeng di Rumah Makan Bumbu Desa,Jalan Laswi Bandung,kemarin.
Namun,
lanjut dia,kegagalan itu tidak membuat dirinya termasuk Maman kecewa.
Sebab, dia mengaku menyadari bahwa banyak kesalahan yang terjadi dalam
berkas yang diserahkan kepada KPU. ”Kami tidak kecewa.Apalagi mengajukan
gugatan ke KPU, itu sama sekali tidak terpikirkan.Justru saya merasa
kaget, perolehan dukungan sebanyak ini sungguh di luar dugaan buat
kami,” ujar Dedeng.
Dia mengaku memperoleh dukungan sebanyak itu
hampir semuanya dari masyarakat pedesaan. Kapasitasnya sebagai pejabat
Pemprov Jabar di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa,
membuatnya mudah untuk menjangkau lapisan masyarakat tersebut untuk
memperoleh dukungan politik.
Namun, Dedeng berharap agar
pendukung sebanyak itu tidak sia-sia. Pasalnya, masyarakat mau
mendukungnya karena tertarik dengan program pembangunan desa sebagai
penopang pembangunan Jawa Barat.
Maka, dia berharap gubernur-
wakil gubernur yang terpilih nanti, jangan sampai menyianyiakan kehendak
lapisan masyarakat desa tersebut. Desa,menurutnya, harus menjadi titik
awal pertumbuhan pembangunan di Provinsi Jawa Barat. atep abdillah
kurniawan
0 komentar:
Posting Komentar