Pages

Sabtu, 03 November 2012

BRT Koridor II Hari Ini Beroperasi



SEMARANG– Bus Rapid Transit (BRT)  Trans Semarang Koridor II jurusan  Terminal Terboyo-Ungaran hari ini mulai  beroperasi. Launching rencananya  dilaksanakan di depan Balai Kota Jalan  Pemuda sekitar pukul 09.00.


Pengoperasian Trans Semarang  koridor II ini untuk melengkapi  koridor I yang sudah  tiga tahun berjalan melayani  rute Mangkang-Penggaron.  Meski siap beroperasi, sarana  prasarana koridor II belum  sepenuhnya lengkap. Sambil  berjalan Pemerintah Kota  (Pemkot) Semarang harus  membenahi kekurangannya.  Misalnya, menambah jumlah  shelterdan armada bus.

Kepala Badan Layanan  Umum (BLU) PT Trans Semarang  Bambang Kuntarso mengatakan,  untuk sementara  bus yang akan beroperasi 11 armada.  Namun mulai 16 November  2012 jumlah bus akan ditambah  menjadi 20 armada.  “Bus yang akan dioperasikan  besok disediakan oleh BLU.Sementara  sisanya akan disiapkan  oleh pemenang tender,”  kata Kepala UPTD Terminal  Mangkang ini,kemarin.  Tarif yang akan dikenakan  untuk Trans Semarang Koridor  II sama seperti koridor I. Penumpang  umum Rp3.500 dan  pelajar Rp2.000.Hal ini karena  Trans Semarang Koridor II ini  juga mendapatkan subsidi dari  pemerintah.

Selain jumlah bus yang belum  terpenuhi,shelterTrans Semarang  Koridor II juga belum  semuanya dibangun. Dari kebutuhan  ideal 50 shelter, baru  40 yang telah selesai.  Namun data berbeda disampaikan  Kepala Dinas Perhubungan  Komunikasi dan Informatika  (Dishubkominfo) Kota  Semarang Ednawan Haryono.  Menurutnya, bus Trans Semarang  Koridor II yang siap beroperasi  hari ini sebanyak 10 unit.  Bus ini disewa dari Damri.Selain  itu, jumlah kebutuhan shelter  koridor II 54 unit.

Saat ini sudah  selesai dibangun 40 shelter.“Untuk  dua hari pertama setelah dilaunching,  penumpang akan digratiskan  naik BRT,”katanya.  Pakar transportasi Universitas  Katolik (Unika) Soegijapranata  Semarang Djoko Setijowarno  menyatakan, pengoperasianBRTperlu  dibarengi  dengan sistem integrasi moda  dan sarana lainnya,sehingga bisa  mengantarkan penumpang  sampai ke tujuan.“Kalau tidak  ada integrasi moda, biaya yang  dikeluarkan penumpang masih  tetap saja tinggi,”katanya.

Seperti halnya di koridor I,  sudah tiga tahun Trans Semarang  berjalan. Namun hingga  saat ini tidak ada kemajuan berarti.  Kondisi itu bisa berubah lebih  bagus jika wali kota Semarang  dan kepala Dinas Perhubungan  sepakat menggunakan  BRT ke tempat kerjanya.  amin fauzi/m abduh
 
Sumber : SINDO UPDATE
 

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar