SEMARANG– Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang Koridor II jurusan Terminal Terboyo-Ungaran hari ini mulai beroperasi. Launching rencananya dilaksanakan di depan Balai Kota Jalan Pemuda sekitar pukul 09.00.
Pengoperasian Trans Semarang koridor II ini untuk melengkapi koridor I yang sudah tiga tahun berjalan melayani rute Mangkang-Penggaron. Meski siap beroperasi, sarana prasarana koridor II belum sepenuhnya lengkap. Sambil berjalan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang harus membenahi kekurangannya. Misalnya, menambah jumlah shelterdan armada bus.
Kepala Badan Layanan Umum (BLU) PT Trans Semarang Bambang Kuntarso mengatakan, untuk sementara bus yang akan beroperasi 11 armada. Namun mulai 16 November 2012 jumlah bus akan ditambah menjadi 20 armada. “Bus yang akan dioperasikan besok disediakan oleh BLU.Sementara sisanya akan disiapkan oleh pemenang tender,” kata Kepala UPTD Terminal Mangkang ini,kemarin. Tarif yang akan dikenakan untuk Trans Semarang Koridor II sama seperti koridor I. Penumpang umum Rp3.500 dan pelajar Rp2.000.Hal ini karena Trans Semarang Koridor II ini juga mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Selain jumlah bus yang belum terpenuhi,shelterTrans Semarang Koridor II juga belum semuanya dibangun. Dari kebutuhan ideal 50 shelter, baru 40 yang telah selesai. Namun data berbeda disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Semarang Ednawan Haryono. Menurutnya, bus Trans Semarang Koridor II yang siap beroperasi hari ini sebanyak 10 unit. Bus ini disewa dari Damri.Selain itu, jumlah kebutuhan shelter koridor II 54 unit.
Saat ini sudah selesai dibangun 40 shelter.“Untuk dua hari pertama setelah dilaunching, penumpang akan digratiskan naik BRT,”katanya. Pakar transportasi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno menyatakan, pengoperasianBRTperlu dibarengi dengan sistem integrasi moda dan sarana lainnya,sehingga bisa mengantarkan penumpang sampai ke tujuan.“Kalau tidak ada integrasi moda, biaya yang dikeluarkan penumpang masih tetap saja tinggi,”katanya.
Seperti halnya di koridor I, sudah tiga tahun Trans Semarang berjalan. Namun hingga saat ini tidak ada kemajuan berarti. Kondisi itu bisa berubah lebih bagus jika wali kota Semarang dan kepala Dinas Perhubungan sepakat menggunakan BRT ke tempat kerjanya. amin fauzi/m abduh
Sumber : SINDO UPDATE
0 komentar:
Posting Komentar